Sunday, September 10, 2017 0 komentar

Rasa Syukur ku Dalam Payung Teduh, Di Luar Zona Nyaman

Yak gw akan mengupdate tulisan di blog ini, banyak pertimbangan kenapa gw baru posting. Tapi tulisan kali ini karena memang si nyonyah baru aja update blognya, jadi gw diminta untuk update.. Hmmm...

Banyak banget sih tema atau frame yang mau gw ungkapkan dalam blog ini. Tapi rasanya gw harus kembali ke basicnya deh. Ya gw harus bersyukur, menuliskan rasa syukur gw tentang banyak hal kehidupan gw saat ini hingga dia.

Oh ya, saat gw menulis blog ini lagu2 dari payung teduh dan fortwnty menemani gw. Bait demi baitnya mengalun begitu saja, terutama lagu berjudul "Akad" punya nya payung teduh, sama "zona nyamannya" fourtwenty.

##########

Syukur. Klo gw lagi becanda mungkin kata2 sykur yang terniang di kepala gw adalah potongan bait lyric nya D'massive, "Syukuri apa yang ada.....," (dah cuma itu aja sih yang nempel di dalam isi kepala gw, selebihnya kagak). Tapi yang paling mengena gw saat ini adalah lirik2 lagunya payung teduh.

Gw akui gw merasa beribu-ribu kali bersyukur dengan pasangan gw saat ini. Dia cerewet iya, dia bawel iya, judes iya, cepat pundung pun iya, namun gw bersyukur dia ada untuk gw saat ini.

"Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku

Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya,"

Buehhhhh.....  sedaaaaapnyaa.. Kata2 itu langsung nempel begitu saja di benak kepala gw.

Jujur aja, gw bukan seorang cowok yang akan merangkai kata-kata hanya untuk menenangkan pasangannya. Gw termasuk cowok yang membosankan, dalam artian gw akan tetap pada pendirian gw.

Namun saat dia si kelinci itu masuk datang, berlari-larian di sekitar gw. Saat itu pula gw merasa yakin, dia yang akan menemani gw si beruang besar ini. Tak henti disitu rasa syukur gw terucap dari mulut gw.

"Bila nanti saatnya telah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa,"

(gw akan mengungkapkan perasaan gw dan rasa syukur gw dengan bait-bait lirik lagu)

Ya....  itu niat gw ke kelinci. "Kuingin kau menjadi istriku,"....

##########

Belum selesai rasa syukur gw ke dia yang bakal gw ucapkan. Tapi ada juga perjuangan yang terus gw lakukan untuknya. Perjuangan yang harus membuat gw berkali-kali keluar dari "Zona Nyaman".

"Pagi ke pagi kuterjebak didalam ambisi
Seperti orang-orang berdasi yang gila materi
Rasa bosan membukakan jalan mencari peran
Keluarlah dari zona nyaman

Sembilu yang dulu biarlah berlalu
Bekerja bersama hati kita ini insan bukan  seekor sapi
Sembilu yang dulu biarlah membiru
Berkarya bersama hati"

Ya gw saat ini juga sedang dalam proses untuk keluar dari zona nyaman gw. Sudah lebih dari cukup perjuangan gw di kantor media online terbesar di Indonesia ini harus diakhiri. Sama seperti awalnya kali ini bukannya gw, enggak bersyukur atas apa yang bisa gw raih dari sana. Tapi apa iya gw hanya menjadi seekor sapi yang membosankan.

Pergulatan ini lah yang kadang membuat gw bingung, bukan cuma gw harus membuktikan apa yang gw janjikan tapi gw juga harus bertahan dari presure saat ini. At least....

Kadang gw bersyukur si kelinci mau menurunkan egonya dan mengerti gw. Walau kadang double standartnya juga harus gw mengerti. Tapi gak apa2, itu bagian dari kami.

Ya kita berdua kayak liriknya payung teduh. Gw berharap rasa syukur gw ke dia bisa meneduhkan hati dan pikiran gw juga.

Dia cantik...
Dia sempurna...
Senyumannya manis dan diidolakan...
Dia... Si kelinci..

Aku besar..
Aku si hitam...
Parasku standart tak rupawan..
Aku... Si beruang besar....

Tapi aku ingin keluar dari zona nyaman ku agar dapat menciptakan zona nyaman bersamanya.

Sayang... Bila kau baca tulisan ini, maafkan aku yang selalu begini. Ini aku si beruang besar, begini apa adanya... Kalau pun harus pasrah aku tak mau begini caranya. Aku mau membuat zona nyaman itu bersama km...

########

 
;