Kalau pun mau di rekap kayaknya baterai laptop gw dah mau habis, dan cuma bisa bertahan kurang lebih 30 menit-an. Tapi secara garis besar tahun ini bakal berakhir kurang dari empat minggu lagi yang artinya tahun 2019 akan di mulai.
Awal tahun baru, target baru dan juga konsekuensi serta tanggung jawab yang baru. Terlebih tahun ini sudah gw lalui dengan bermacam-macam cerita. Apa perlu gw rekap juga tapi kayaknya enggak perlu juga sih, semuanya sudah berjalan seperti ini. Harus gw akui, ada beberapa postingan blog usang ini gw hapus. Ya literally enggak benar-benar dihapus, hanya unpublish dan tak lagi tampil di laman blog ini aja sih.
Apa yang gw harapkan, menghapus postingan blog?? memangnya ada pembaca yang sadar dengan apa yang terjadi di blog ini. Gw rasa sih enggak terlalu bahkan mungkin hanya sepersekian orang yang masih terkait dengan laman blog ini. No offense, ini blog memang isinya enggak berguna sama sekali niatan gw untuk menulis bak sebuah ikan mujair yang mengap-mengap... kadang mau nulis kadang niat itu buyar seketika. Tapi berhubung ini jelang akhir tahun ya musti gw tulis. Toh enggak ada salahnya juga untuk ditulis, diungkapkan semuanya dalam sebuah tulisan.
Di tahun ini, perjalanan cinta gw punya banyak babak baru. Bahkan enggak pernah gw bayangin sebelumnya kalau ini bisa terjadi begitu saja. Ya putus dan gw mengakhiri kisah cinta itu.... wWAAawww//// Have you madness, yes absolutly... i'm a mad guy. little bit actually.....
Hah?1!? as sudah lah, awal tahun ini di mulai gw jadi penganggurang singkat ya klo kalian (siapapun yang membaca blog ini) tahu gw sudah resign dari perushaan media ternama di Indonesia, sebut saja **tik.*om. wahahahaha gila, tiga tahun perjalanan karir sebagai reporter di media sekeren itu gw buang begitu saja. HAHAHAHA....Amazing kan..
Kemudian, niat besar gw untuk bisa meminang perempuan dari Like Earth juga sirna, pupus di tengah jalan. Ya perlu kesadaran sangat tinggi untuk memutuskan hal tersebut bukanlah keputusan yang mudah. Ada satu hal yang mungkin enggak bisa gw elakkan, gw takut untuk akan sebuah pernikahan menjadi beban tanggung jawab yang belum tentu bisa gw pegang. Lah gimana mau tanggung jawab, mau ditanggung aja dah banyak pertanyaan yang harus gw jawab dulu.
Kebayang gimana banyaknya pertanyaan yang datang dan menghantui gw di saat-saat itu, apa gw sanggup dan lain sebagainya. Ini masalahnya anak orang loh, dan kalo orang tuanya ngikhlasin anaknya dibawa pulang ke Planet Bekasi yang notabenenya kerjaannya ngitilin politikus, menteri, atau pembuhungan dll. (Gile sombong dikitlah)....
0 komentar :
Post a Comment