Saturday, June 13, 2020 0 komentar

Mencoba Jadi Normal di Kondisi yang Upnormal

Halllo... blogku, mengapa daomain ini tidak bisa menghasilkan uang yah hahaha... tapi jujur saja, aku masih suka ngecek-ngecek kamu loh wahai blogku... hahahaha

Welll you know when i'm write again in this blog right???

Pagi ini, gw kembali menulis laman blog cinta-cintaan ini setelah muter-muter jauh haha, alias belum pulang-pulang dari kemarin. Jumat kemarin selesai kerja, gw justru nginep di kantor. Menghabiskan waktu malam gw untuk tenggelam dalam layar laptop.

Sabtu paginya, enggak banyak yang gw lakukan. Setelah salat subuh, buka-buka email dan laman berita, paling enggak baca 5-10 berita dari beragam sumber. (entah habit atau gimana tapi ini memang jadi rutin gw lakukan, sejak masih reporter. Secara khusus pesan dari Mas Indra, redpel tergalak namun guru yang sangat baik).

Di luar dari aktivitas pagi gw, ya cuma rebahan di sofa merah gaib  (ada ceritanya tersendiri, pokoknya klo dah duduk di situ tulang punggung bakal meleleh, hahaha). Sampai akhirnya nonton TV kantor yang hokinya akun Netfix masih nyangkut.

"Namatin The Rain, serial film original netflix asli keren walau ceritanya jadi ngambang di season keduanya," ungkap gw dalam hati setelah sadar, gw cuma menghabiskan waktu libur gw dengan nonton netflix 'dan itu di kantor loh....., Sabtu, 13 Juni.



Sampai malam, gw nonton Netflix sama satpam kantor hahaha. Jujur gw g bosen untuk menghabiskan waktu malam minggu gw dengan nonton atau cuma berdiam diri di rumah atau kantor. Karena memang selama ini gw g pernah menghabiskan waktu weekend gw ke mana-mana.

Hal selanjutnya yang gw lakukan adalah makan, ya makan, tapi berhubung tidak ada perbekalan alhasil cuma nungguin pedagang keliling lewat aja hahaha, aka mager. 
Jam makan gw juga cukup kacau karena memang pikirannya lagi g sehat aja, klo gw nyebutnya sakit setengah jiwa deh.. hahaha

Beraktivitas normal, cuma pikirannya aja yang upnormal. saat menulis ini gw juga rada upnormal, gw gak akan bilang abnormal karena memang tidak ada yang aneh. Upnormal memang kayak merk warung gitu sih cuma, ya upnormal setingkat lebih tinggi dari normal deh.

Secara klausul, sejujurnya gw sedang memikirkan banyak hal. namun dalam kondisi fisik yang normal, kelewat normal juga enggak toh situasi Indonesia saat ini kan juga, lagi mempersiapkan New Normal, atau dalam bahasa bakunya 'Kenormalan Baru'.

Pikiran Upnormal gw juga gak jauh-jauh dari urusan asmara dan percintaan. Makanya semaleman gw menghabiskan waktu nonton ulang 'Love for Sale' secara maraton. Kisah cinta difilm itu asli g picisan tapi banyak ngenanya di pikiran gw.

Bahkan klo memang ada layanan cinta berbayar gitu, gw cukup sudi untuk menyewanya. Well you know rada hopless memang gw. Tapi ya g ada salahnya di coba kan punya pasangan kontrak. Walau pahit di belakang hahaha.

Sungguh plot twist yang harus gw alami, dengan semua kenormalan baru ini, nulis g harus di kantor, ada kuota yang harus gw penuhi, belakangan gw sanggup sih ekseskusi 12 berita sehari, ditambah tulisan reporter gw yang luaar biasa ajaib. tapi beberapa hari terakhir setelah kena damage pikiran dan mental, jadi sedikit menurun.

Gw mau share satu kutipan menarim yang nempel banget di kepala, setelah nonton 'Love for Sale'

"Ketika Memang Harus Selesai, 
Semua itu Bukan Salah Kamu, 
Salahku atau Salah kita yang Menjalaninya.
Tapi karena waktu yang tak mengizinkan,"

-Love for Sale 2


 
;